Langsung ke konten utama

Aku adalah Seekor Burung Kecil yang Tumbuh Di Tengah Lautan

 Aku bagai seekor burung kecil yang tumbuh di tengah lautan, diasuh para ikan, dan diajar untuk berenang dan menyelam. Sampai satu waktu, aku dibiarkan untuk terbang. Melihat langit dan bermain dengan para awan dan burung-burung lain. Aku menyebutnya kebebasan.

Seolah waktu bebasku telah habis--udara tercemar, pandangan terhalang, napas susah tak keruan, aku jadi terpaksa menyentuh air lagi. Berenang dengan para ikan dan menyelam di kedalaman.

Sekian waktu aku mampu bertahan, lambat-laun aku merasa tidak nyaman. Aku pikir tempatku bukan di sini. Aku ingin bebas. Aku ingin terbang lagi menggapai langit.

Tapi pikiranku yang lain mengatakan, aku adalah burung bodoh dan merugi sebab berusaha menghindari air, sedangkan air adalah sumber kehidupan. Aku pun jadi bimbang. Tidak bisakah aku memilih terbang namun tetap menyentuh air tanpa harus basah sepenuhnya?

Semakin lama aku berenang, semakin besar pula peluangku untuk mati tenggelam. Tidak ada yang tau bagaimana aku susah payah kembali ke permukaan untuk mengambil napas baru bisa berenang lagi. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Aku punya sayap, tapi tidak ada guna selama aku tetap dalam air. Para ikan bilang sebenarnya aku sedang terbang di lautan. Lantas mengapa aku tidak boleh berenang di angkasa?

Katanya di atas sana ada burung yang makan ikan. Apakah aku harus memakan keluargaku sendiri untuk kemudian bisa bebas?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku: Getting To Yes

 Resensi buku non-fiksi: Getting To Yes Identitas Buku:  Getting To Yes: Trik Mencapai Kata Sepakat untuk Setiap Perbedaan Pendapat Oleh Roger Fisher, William Ury, dan Bruce Patton Penerjemah: Mila Hidajat Penerbit Gramedia Pustaka Utama Cetakan kelima (edisi ketiga): Maret 2020 Jumlah Halaman: 314 Pendahuluan: Secara umum, Getting To Yes menawarkan sebuah metode negosiasi yang dikenal sebagai Negosiasi Berprinsip. Seringkali perbedaan pendapat menjadikan dua pihak ingin saling mengalahkan satu sama lain, hanya berfokus pada apa yang mau dan tidak mau dilakukan oleh masing-masing pihak. Dengan Negosiasi Berprinsip perbedaan pendapat diharapkan dapat diselesaikan dengan kesepakatan yang menekankan pada keuntungan bersama bila memungkinkan, dan ketika kepentingan kedua pihak bertentangan, maka harus didasarkan pada standar yang adil dan terbebas dari keinginan masing-masing. Para penulis merupakan mereka yang tergabung dalam Harvard Negotiation Project sekaligus menjadi tempat d...

Taman Bunga

Hari ini akan ada petugas kesehatan dari puskesmas datang ke sekolah. Untuk melakukan penyuluhan seputar gizi, katanya. Sebagai guru pria, tenagaku dibutuhkan untuk segala kegiatan logistik. Menyiapkan panggung misalnya dari jauh-jauh hari. Saat hari yang ditetapkan akhirnya tiba, aku ditugaskan sekolah untuk menerima para perawat dari puskesmas di gerbang depan. Bersama seorang guru perempuan, aku sejenak bercakap dengan satpam di pos depan selagi menunggu tamu datang. Sebuah mobil minibus tampak bersiap untuk memasuki gerbang sekolah. Aku dibuat tertegun karenanya. Bulu kuduk serentak berdiri, merinding. Entah kenapa ada perasaan gugup. Degup jantung tiba-tiba saja berpacu lebih cepat dari biasanya. Semua perasaan itu seolah menjadi tanda kalau akan ada rindu yang terbalas sebentar lagi. Satpam bergegas menjalankan tugas. Membantu mobil yang baru datang untuk parkir dengan rapi. Aku pun bergegas menghampiri mobil itu untuk menyambut para penumpangnya. Satu per satu perawat turun dari...

Kapsul Waktu

 Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...