Hari ini begitu hebat. Walaupun enggak hebat-hebat banget. Tadi siang aku naik ke awan, ketemu istana yang ada raksasanya. Tau enggak aku ke sana naik apa? Naik pohon kacang! Hahaha. Aneh memang. Tapi gapapa. Daripada ke bulan naik onta kayak lagu cherrybell. Lebih aneh!
Selain raksasa, di sana ada kurcaci juga. Jumlahnya 6. Terus ada satu orang putri cantik lagi tidur. Katanya harus dicium 7 kurcaci biar bangun. Tapi cuma ada 6 kurcaci di sana. Masa satu lagi mau dicium sama raksasa? Susah, dong! Yaudah aku minta deh ke raksasa buat dijadiin kurcaci. Terus dikabulin, saat itu juga tubuhku mengecil. Aku dapat giliran terakhir mencium putri itu. Rupanya sampai dia bangun, kita masih terus ciuman. Kata putrinya dia jatuh cinta padaku pada pandangan pertama. Di hari-hari berikutnya aku sepakat mengambil jalan serius untuk membangun keluarga.
...
Selama menjadi keluarga, memang ada saja gangguannya. Salah satunya soal anak. Aku punya 4 anak. 3 orang perempuan dan 1 orang laki-laki.
Anak pertama dia begitu tomboy. Suka olahraga memanah. Bahkan dia pernah bertarung sama beruang!
Anak kedua cantik, sih, tapi ceroboh banget, tapi pemberani juga. Dia pernah mendaki gunung es sendirian!
Anak ketiga laki-laki. Dia tukang bohong dan banyak tingkah. Jadinya dia dikutuk jadi boneka kayu! Bahkan dia pernah hampir dimakan paus. Bikin pening emang.
Anak terakhir paling aneh. Di suka banget berenang. Waktu umurnya 8 tahun, aku sekeluarga main ke Pantai Selatan untuk liburan. Semenjak hari itu, setiap kali dia terkena air, dia akan berubah menjadi duyung. Katanya itu adalah hadiah dari Ratu Pantai Selatan karena sudah membantu salah satu rakyatnya yang terjebak sampah.
Dengan tingkah anak-anak yang yang begitu mengagumkan, istriku sudah enggak sanggup lagi. Akhirnya dia menggugat cerai. Aku pun harus mengurus sendiri keempat anak mengagumkan itu. Sialnya di antara mereka belum ada yang masuk usia menikah.
Kita berdua sebenarnya masih saling mencintai. Tapi untuk berharap rujuk sudah tidak bisa didapat. Sebab sudah jatuh talak tilu. Nasib memang.
***
Terinspirasi dari:
Komentar
Posting Komentar