Sampai delapan belas tahun hidup di dunia Tertahan di ambang pintu bertuliskan dewasa Knop pintu membeku merindu disentuh Kaki gemetar, dada berdegup kencang Bermaksud maju mengikuti arus Tapi malah terjerat oleh jaring nelayan Dibawa pergi jauh keluar jalur hidup Lupa jalan pulang, dikata kabur dari kenyataan Harus pandai dalam membedakan Mesti cermat dalam pihah-pilih Harus bijak dalam menentukan Mesti kuat dalam emosi tertahan Dewasa tanda mampu kuasai diri Dipaksa menurut pada banyak penuntut Katanya harus begini, katanya harus begitu Kamu tidak boleh gini, tidak boleh lakukan itu Aku takut Dewasa punya kata 'dewa' di depan wajahnya Sedangkan aku hanya seorang manusia saja Aku berhasil ditemukan, kemudian dibawa pulang Kembali ke dalam arus, kembali terjatuh sampai diujung air terjun
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...