Halo semua. Aku yang menulis tweet itu. Dihapus karena sudah menimbulkan kegaduhan. Maaf karena sudah menyinggung banyak orang. Aku mau cerita, boleh? Tweet yang dimaksud Aku ada pertanyaan. Adakah yang merasa dirinya punya kemampuan literasi yang tinggi? Kalau ada, itu hebat sekali! Tapi aku bukan siapa-siapa. Aku tidak suka membaca. Bulan ini saja aku baru membaca habis dua buku. Perihal mejadi kritis, aku bahkan tidak tau apakah cara berpikirku bisa dibilang kritis, atau sebenarnya hanya sekadar overthingking. Maksudnya ada Literasi Membaca. Literasi Membaca Aku sendiri benci dengan cara aku berpikir. Apalagi pikiran tentang tweet di atas. Pikiranku justru menyayangkan kalau semua narasi sepanjang itu sebenarnya hanya sekadar narasi pembelaan untuk tidak mengakui kalau dirinya punya kemampuan literasi yang rendah. Sesulit itukah untuk mengaku kalau tingkat literasi kita memang rendah? Dan, memangnya kenapa kalau rendah? Lagipula tidak lantas aku akan menganggapnya rendah atau...
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...