Angin berhembus meniup dedaunan di pohon tinggi. Daun yang mulai menguning perlahan jatuh dan menari-nari di udara sebelum sampai menapak tanah. Beberapa daun ada yang jatuh menabrak wajah seekor reptil yang tengah panik dalam kejaran manusia. Daun itu membuatnya hilang pandangan sebentar sampai tidak sadar ada dahan pohon yang menghalangi jalan. Dia pun jatuh terperosok dan para manusia yang mengejar sudah makin dekat. Sudah tidak ada waktu lagi untuk melarikan diri. Tubuhnya gemetar hebat dan keringat dingin mengucur deras dari ujung kepala. Para manusia sudah mengacungkan tombaknya. Ujung tombak sudah hampir dekat sampai moncong si reptil. Namun suara geraman amat kencang membuat mereka menariknya kembali. Semak-semak sebelah kanan tampak bergoyang yang disusul oleh kemunculan makhluk besar setinggi tiga meter dan mengaum tepat ke depan wajah para manusia seolah melindungi si reptil. Takut bukan main, para manusia langsung lari terbirit-birit tak tentu arah bak orang mabuk. Mer...
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...