Dalam tabung logam yang disebut celengan Lembaran kertas dilipat sampai pegal Juga koin dalam banyak potongan Yang datang bukan untuk tinggal Hari baru datang pula lembaran baru Hampir setiap hari terus berlaku Punya tuju untuk belanja buku Ketika semua sudah kumpul jadi satu Tapi itu hanyalah yang dimau Kekuatannya kalah jauh dengan yang dibutuh Sialnya aku malah kalah bertaruh Yang sempat tinggal kini sudah hilang Yang sudah berkumpul kini kembali bercerai Sejenak melupa apa yang dibutuh Sebentar beralih pada yang dimau Belanja buku, baju, semuanya abu-abu Ambil satu, tambah satu, sampai seribu Apa boleh begitu?
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...