Kemarin aku pergi keluar rumah. Teman-temanku sewaktu di Madrasah Ibtidaiyah mengajakku buka puasa bersama. Wacana yang sedari tahun kemarin tidak terlaksana, baru hari ini bisa dikabulkan oleh beberapa anggotanya. Buka bersama hanya tampil sebagai judul kepala saja. Tokoh utamanya adalah ajang reuni untuk semuanya. Aku begitu terkejut ketika semua orang sudah saling mengetahui kabar satu sama lain, sudah sering pergi bersama, bahkan perihal keawetan hubungan cinta seorang teman dengan pacarnya, semua orang mengetahuinya, kecuali aku. Selepas buka bersama dan mengobrol saling bertanya kabar serta segala pembahasan lainnya. Seorang teman mengusulkan untuk bermain sebuah permainan. Permainan Kejujuran atau Tantangan yang berakhir hanya dengan dua pertanyaan soal kejujuran. "Siapa orang yang disukai sewaktu di Madrasah Ibtidaiyah?" "Apa hal paling memalukan yang di alami sewaktu di Madrasah Ibtidaiyah?" Pertanyaan pertama aku jawab dengan ragu. Buruh pikiranku berusah...
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...