Aku sedang bicara soal bulan. Yang paling terang di tengah kegelapan. Aku jatuh cinta pada sabitnya bulan. Yang cahayanya buat aku jatuh dalam nyaman. Ibaratkan bulan adalah sebuah perahu. Maka akulah yang jadi nakhodanya. Langit adalah lautan yang siap diarungi. Dan bintang-bintang berperan sebagi ikan-ikan. Semoga saja tidak ada awan malam ini. Biar langit bisa tampil dengan tenang. Sebab awan ibarat ombak nan gelombang. Awan besar bisa membuat ikan-ikan sembunyi ketakutan. Juga soal diriku dan bulan, yang bisa saja dibuat hilang. Akulah seorang nakhoda bulan.
Matahari belum sempurna terbit di timur, tapi seorang perempuan terlihat amat terburu-buru. Dengan Hoodie warna biru dan rok rample -nya Rita melangkah dengan cepat, bahkan nyaris berlari. Hari ini adalah hari yang spesial. Hari yang paling ditunggu oleh Rita. Tujuannya adalah taman kota. Tepatnya di dekat pohon besar. Di sana, di dalam tanah, Rita akan membuka kapsul waktu yang pernah ia tanam bersama seorang laki-laki yang ia cintai empat tahun lalu. Namanya Rangga. Dia adalah orang yang pemalu. Payah sekali dalam bergaul. Bahkan teman pun tidak punya. Sebaliknya, Rita adalah orang yang aktif. Gemar bergaul dan punya banyak teman. Tapi ia payah sekali kalau sudah bicara soal perasaan. Dan kelemahan utamanya adalah, dia mencintai Rangga. Empat tahun yang lalu adalah masa sekolah menengah. Keduanya berkawan baik. Rita memang mencintai Rangga, tapi ia tidak pernah berani untuk bilang. Jangan tanya bagaimana Rangga. Dia pendiam. Dia selalu senang dekat dengan Rita. Tapi tidak pernah...